Menurut penelitian yang dilakukan oleh Parenting Group, penerbit Parenting, Babytalk dan Parenting.com serta jaringan BlogHer, 25% dari bayi yang orang tuanya menggunakan smartphone telah atau pernah menggunakan smartphone tersebut. Penelitian ini dilakukan secara tahunan dengan cara mensurvei dari sampel berjumlah 1038 wanita.
Survei tersebut juga menemukan fakta bahwa wanita yang belum membolehkan anaknya menggunakan sebuah smartphone berkorespondensi dengan persentase ibu yang belum memiliki smartphone. Wanita-wanita yang memiliki anak-anak yang lebih tua dari balita rata-rata mewariskan laptop atau perangkat non-smartphone ke anak mereka, menurut penelitian tersebut.
Rata-rata usia dimana seorang anak boleh menggunakan perangkat teknologi menurut survei ini adalah: Mobile Phone, 11 tahun; Smartphone, 16 tahun; laptop/PC, 4 tahun; digital camera, 5 tahun. Survei tersebut juga menyimpulkan bahwa hampir tiga-perempat ibu dengan akses internet tidak bisa melalui hari tanpa online dan satu dari 4 ibu membolehkan anaknya menggunakan sebuah handphone dari usia 2 tahun. Penelitian ini juga memperlihatkan bahwa smartphone adalah perangkat paling esensial kedua setelah laptop, bahkan 29% peserta survei menyebutkan bahwa mereka akan membawa sebuah smartphone jika mereka hanya memiliki satu pilihan untuk perangkat yang harus dibawa jika mereka pergi ke sebuah pulau terpencil. Smartphone mulai mengejar ketertinggalan statistik dengan terus terjual di seluruh belahan dunia dengan cepat.
Generasi berikutnya mungkin akan sangat berbeda dengan perkembangan tersebut. Mereka akan bersentuhan dengan teknologi canggih sejak masih sangat belia. Meskipun, cara mereka berhubungan dengan orang tua masih belum dapat mengandalkan situs jejaring sosial karena rata-rata anak dengan umur tersebut masih bertemu orang tuanya setiap hari.
Sumber : adage.com