Baru saja saya membaca berita bahwa Co-CEO RIM (Research in Motion): Jim Balsillie dan Mike Lazardis mundur dan digantikan oleh Thorsten Heins. Tidak begitu mengagetkan karena saham RIM sudah turun terus, banyak berita negatif mereka (dari mulai tekanan negara-negara yang memaksakan mereka untuk mengikuti aturan negara masing-masing, kecelakaan pada saat promo di Jakarta, gagalnya jualan BB Playbook).
Apakah RIM dapat berhasil mengembalikan pamornya yang mulai turun?
Pendapat saya:
Bisa saja RIM naik kembali, jika mendapatkan CEO yang tepat. Ada contoh yang luar biasa yang sudah berhasil, yaitu ketika Apple hampir hancur dan akhirnya “Steve Jobs” kembali ke Apple. Tapi “Steve Jobs” memang berbeda dari yang lain. Bukan hanya mengembalikan, tetapi setiap langkah beliau selalu merubah medan pertempuran / Discruptive Change yang menyebabkan semua pesaingnya kalah bertanding. Kalau ingat iklan salah satu rokok di tv nasional yang “kepiting jalan menyamping diikuti hewan2 lain”, ini mirip… perbuatan Steve Jobs itu hanya bisa diikuti lawan-lawannya. Itupun lawan-lawannya pusing karena pertandingannya berbeda terus. Di Majalah Bloomberg Business Week Januari 2012 misalnya memasukkan Microsoft sebagai pemain di luar medan laga.
Tapi masalahnya, belum kelihatan apakah CEO baru ini bisa mengembalikan semuanya.
Beberapa yang salah adalah ketika banyak smartphone baru keluar dan adanya ipad like (termasuk gadget merk lain serupa ipad), BB ingin ikut. Padahal nilai yang BB miliki itu berharga. Menurut saya yang paling berharga dari BB itu adalah Blackberry Messenger, kemudahan, keamanaan data, dan jumlah pengguna yang sudah ada. Jika kita sudah merasakan kemudahan menggunakan BBM (salah satunya adalah karena BB memiliki keypad!), susah rasanya pindah ke lain hati.
Walaupun saat ini banyak fitur chat seperti Whatsapp yang didukung oleh salah satu vendor ponsel. Tetapi tidak bisa mengalahkan BBM (di Indonesia). Kenapa? Karena sudah banyaknya jumlah pengguna BBM. Saya pernah mencoba install whatsapp atau aplikasi chat lainnya, lalu kesulitan menggunakannya karena tidak banyak rekanan yang pakai. Dan… sebagian pengguna aplikasi tersebut menggunakan smartphone tanpa keypad fisik. Susah menggunakan virtual keyboard, sering salah dan kadang-kadang lelet. Apalagi banyak relasi bisnis / keluarga yang menggunakan BB.
Sekarang, jika ingin mengembalikan pamornya. Konsentrasi di kelebihan BB. Lupakan bersaing di arena lain. Apalagi model bisnis BB itu adalah bayar bulanan (bukan cuma jual hardware) jasa penggunaan BB. Dan jangan lupa, operator-pun menyukai BB. Kenapa? karena BB bisa membedakan antara: penggunaan internet hanyak untuk handset saja, dan untuk dibagikan dengan alat lain (tethering). Sehingga operator dapat menjual internet BB tanpa kuatir ada pihak-pihak yang menggunakan koneksi BB tersebut untuk penggunaan internet komputer.
Semoga RIM masih bisa berjuang, tidak kebayang oleh saya.. apa pengganti BB saya nantinya kalau mereka hilang.
Bagaimana pendapat anda?
ps. istilah tethering juga, dipopulerkan oleh Apple. 🙂