RIM memang mengalami kerugian dengan menurunnya jumlah pengguna BlackBerry di Amerika Serikat. Namun RIM masih menyatakan bahwa posisi BlackBerry di Indonesia masih kuat, dan potensi pangsa pasarnya masih besar. Marketing Director RIM Indonesia Eka Anwar menjelaskan bahwa pada Desember 2011, market share BlackBerry masih 51 persen.
Pernyataan yang dilontarkan pada saat briefing media Playbook 2.0 tersebut bukanlah tanpa bukti. Memang masih banyak masyarakat Indonesia yang masih menggunakan BlackBerry. Eka berharap, kinerjanya yang akan datang dapat mendongkrak market share RIM sehingga mengalami kenaikan hingga 60-70 persen.
Apakah BlackBerry akan bertahan lama di Indonesia? Atau malah makin terpuruk? Mengingat eksistensi RIM yang terus mengalami penurunan, kita memang dibuat bertanya-tanya tentang seberapa lama BlackBerry dapat bertahan di Indonesia. Kita ikuti saja kabar selanjutnya dari RIM.
Sumber:
detikinet.com